Sakura mendadak jatuh dalam dekapan Shiwa
Kadang menjelma layaknya Gayatri muda
Mencengkeram sekelumit lara hati sang dara
Kau itu…
Kau kejam sekali!
Menusukku dengan pedang asmaramu
Menyayat-nyayat kalbuku semau perutmu!
Jadikan luka baru bernama ‘Rindu’
Kapan kau mengobatinya? Kapan?!
Siang malam buliran dzikir kurapalkan
Mengaharap tuhan mau mendengarkan
Tentang gelisah dalam relung terdalam
Kemana Kau?!
Kenapa diam saja tak mau menjawab?
Apakah dusta itu akan terus kau lanjutkan?
Menafikkan perasaan yang berkobar didadamu
Demi kehormatan dan nama besarmu
Aku tahu tetes cinta itu juga mengusik mimpi malammu
Tapi kau tak mau menyapanya
Nanti kau akan tahu
Saat aku terlalu jauh dari gapaian tanganmu
Dan kau kan rapalkan pula dzikir pada tuhanmu
Dengan tangis penuh harap
Agar tuhan mendengarkan pintamu
Dari suasana hati biru Sb.Rahma
Purwosari, 19 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar