Laman

Selasa, 26 April 2011

Abstrak

Denyut seirama denyut
Hanya kata pada gores tinta terlarut
Polesan yang tersandung dawai-dawai
Entah selintas apa dalam risalah hati
Mungkin cinta mungkin benci
Terbaca kala mata jujur mengakui
Jantung bukan lagi jantung berdebar
Eksotik, bukti hati tengah terbakar
Mungkin benci enggan singgahi hati
Biarkan cinta meraja di persada
Namun luka itu masih merah, berdarah
Ada ketakutan, trauma jadi paranoid
Tak ingin lagi teteskan air mata sebab cinta
Hanya kali ini berbeda…
Yang sajak dihantar do’a-do’a
Jawab-menjawab sekali tuk kembali
Kadang membuncah serupa kilat gemerlap
Kadang utuh, yakin, selaksa rantai-rantai Berlin
Hingga semua tuk jadi semu belaka
Karena suci selamanya kan abadi
Menekuri bayang diri di jendela nurani…


Dari Suasana hati Sb. Rahma
Purwosari, 12 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar